KONFLIK DALAM LOBI
Konflik
terjadi karena adanya kesenjangan antara
das sein (segala sesuatu yang merupakan implementasi dari segala hal
yang diatur oleh das sollen)) dan das solen(segala sesuatu yang mengharuskan
kita untuk berpikir dan bersikap). Adanya ketidaksesuaian antara yang Anda
harapkan dengan yang anda terima. Konflik terjadi manakala seseorang merasa
terhalang atau merasa dihalang-halangi pihak lain ketika akan mewujudkan
rencananya atau tujuannya. Itulah situasi konflik.
Pakar Komunikasi
berpendapat, konflik bisa muncul karena:
-
Adanya perbedaan persepsi antara satu
pihak dengan pihak lain yang sedang berkomunikasi.
-
Harapan para pihak (komunikator dan
komunikan) bertentangan satu sama lain.
-
Adanya campur tangan pihak ketiga.
-
Komunkasi yang buruk, antara lain karena
pesannya telah terdistorsi, atau karena salurannya yang buruk, atau karena
komunikannya gagal menangkap pesan.
Apakah Konflik Perlu
dihindari?
Dalam
batas-batas tertentu konflik dapat berdampak sangat baik. Konflik yang
terkendalikan menghasilkan sebuah dinamika. dinamika adalah istilah dibidang
fisika yaitu gerak. Berhubungan dengan benda bergerak dan tenaga yang
menggerakkan, bisa juga diartikan sebagai semangat. Metode berpikir
brainstorming untuk memecahkan masalah adalah salah satu contoh yang baik
tentang manajemen konflik yang positif.
A.
Definisi Konflik
Daniel Webster (Pickering, 2001:1)
mendefinisikan konflik sebagai :
1.
Persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama
lain.
2.
Keadaan atau perilaku yang bertentangan (cth: pertentangan pendapat atau
kepentingan).
3.
Perselisihan akibat kebutuhan, dorongan, keinginan atau tuntutan.
Karena konflik berarti perseteruan atau
perselisihan tentunya memiliki dampak negatif. Peg Pickering dalam bukunya How
to Manage Conflict (2001:3-4), menyebutkan dampak buruk konflik, yaitu :- Produktivitas menurun
- Kepercayaan merosot
- Pembentukan kubu-kubu
- Informasi dirahasiakan dan arus komunikasi berkurang
- Timbul masalah moral
- -Waktu terbuang sia-sia
Namun,
dia juga mengemukakan dampak postif dari konflik sebagai berikut
- Motivasi meningkat
- Identifikasi masalah/pemecahan meningkat
- Ikatan kelompok lebih erat
- Penyesuaian diri pada kenyataan
- Pengetahuan/keterampilan meningkat
- Kreativitas meningkat
- Membantu upaya mencapai tujuan
- Mendorong pertumbuhan
- Motivasi meningkat
- Identifikasi masalah/pemecahan meningkat
- Ikatan kelompok lebih erat
- Penyesuaian diri pada kenyataan
- Pengetahuan/keterampilan meningkat
- Kreativitas meningkat
- Membantu upaya mencapai tujuan
- Mendorong pertumbuhan
B.
Anggapan Salah Mengenai Konflik
Harus Dihilangkan
Menurut Pickering:
1.
Alangkah mudahnya jika konflik bisa selesai dengan sendirinya. Konflik harus
segera diselesaikan, jika tidak akan semakin sulit dikendalikan.
2. Dalam menyelesaikan konflik terkadang
memang harus dengan konfrontasi. Konfrontasi bukanlah perang melainkan duduk
dimeja perundingan untuk menyelesaikan masalahnya.
3. konflik bisa menunjukkan adanya kepedulian yang
besar dalam diri orang itu pada kondisi perusahaan.
Mungkinkah dalam melobi
timbul konflik? Sangat mungkin sekali. Konflik bisa saja muncul dalam kubu tim
pelobi antara lain:
1.
Ada perbedaaan pendapat di dalam kubu
tim. Contohnya dalam menetapkan :
-
Butir-butir persetujuan yang akan dibawa
kelobi.
-
Batas kesepakatan.
2.
Konflik kepentingan. Tiap individu
peserta lobi atau yang mengikuti proses lobi berkemungkinan memiliki agenda
tersendiri.
3.
Berebut pengaruh. Untuk menjadi ketua
tim, misalnya, sering di antara anggota tim lobi terjadi saling ‘sikut’, saling
mendiskreditkan, dan sebagainya. Masing-masing berusaha agar pihaknya yang
ditunjuk untuk menjadi ketua tim, pihak lain sebaliknya hanya menjadi anggota
saja.
4.
Double agent. Ada kecurigaan, dalam tim
lobi ada agenda ganda. Tidak hanya mewakili kepentingan tim dan organisasi,
tetapi dia juga mewakili kepentingan pemerintah atau pihak lain karena ia adlah
agen pemerintah ataupun agen pihak seteru (lawan).
5.
Konflik antara tim dengan pimpinan atau
salah satu pimpinan organisasi/perusahaan tempatnya bekerja.
PENTINGNYA MENDENGARKAN
DALAM LOBI DAN DIPLOMASI
Komunikasi
dikatakan berhasil bila ada orang yang berkata-kata (komunikator), ada pesan
dalam bentuk verbal (kata-kata), dan ada yang mendengarkan (komunikan). Disini
kegiatan mendengarkan adalah proses pemberian makna atas sebuah pesan. Pesan
yang dikirimkan lewat proses komunikasinya tertangkap telinga kemudian diberi
makna. Bila proses pemberian maknanya tidak ada maka tidak ada komunikasi. Meski
demikian, meski dalam sebuah proses komunikasi hanya mengandung tiga komponen,
yaitu hanya ada komunikator, pesan, dan komunikasn saja, proses komunikasi
tetap berlangsung dan terjadi. Jadi artinya, cukup hanya ada komunikator,
pesan, dan komunikan saja maka komunikasi sudah terjadi.
A.
Pentingnya
Fungsi Mendengarkan untuk Lobi
fungsi mendengarkan ini
sangat penting buat keberhasilan lobi kita. Pada saat melakukan lobi, bila
fungsi mendengarkan ini berhasil anda terapkan dengan baik, maka itu
menunjukkan bahwa anda siap melakukan lobi dan anda berada pada jalur yang
benar untuk mencapai keberhasilan lobi.
3 alasan mengapa pentingnya kemampuan mendengarkan:
1.
Menurut David K. Berlo, komunikasi akan
berhasil apabila antara komunikator dan komunikan terdapat kecocokan atau
kesamaan satu sama lain.
2.
Hasil riset tentang mendengarkan
menyebutkan aktivitas terbesar yang dilakukan manusia dalam kegiatan
sehari-harinya adalah mendengarkan. Mendengarkan musik, suara alam dan orang
lain berkata. Kini tinggal mengolah bagimana bisa mengatur sehingga pesan
didengarkan karena diminati.
3.
Dengan mendengarkan kita memberikan sentuhan
emosional, memberikan perhatian, memberikan penghargaan padanya.
B. Riset
Tentang Mendengarkan
Penelitian
Banker tentang Kegiatan yang Dilakukan
Setiap Hari

C.
Definisi dan Perhatian terhadap
aktivitas Mendengarkan
Epictetus, seorang filosofi,
menegaskan betapa mendengar dalam konsep listening (mendengarkan) memiliki
power atau kekuatan. Mendengar adalah proses aktif menerima rangsangan
(stimulus) telinga (aural = isyarat) (Joseph A. Devito, 1997). Nicholas (1997)
menyatakan, didengarkan berarti ditanggapi. Listening ( ada proses pemberian
arti atau makna) menurut Devito dibedakan dengan hearing (sebuah proses
fisiologi, berbagai aktivitas fisik seperti mendengar, melihat).
1.
Tujuan
Mendengar
Umumnya manusia melakukan aktivitas mendengarkan dengan tiga tujuan. Devito
menyebutkan mendengarkan memiliki tiga jenis, yaitu:
- Mendengarkan untuk
kesenangan
- Mendengarkan untuk
informasi
- Mendengarkan untuk
membantu
Sulitnya
mendengarkan daripada bicara, dalam hal mendengarkan memiliki proses aktif
bukan pasif untuk menjadi pendengar yang baik. Dan dalam kegiatan lobi tidak
hanya sekadar bicara tetapi harus melakukan kegiatan mendengarkan pula.
2.
Waspada
Terhadap Hambatan-Hambatan dalam Mendengarkan
1.
Sibuk dengan masalah eksternal.
2.
Asimilasi. Dalam sebuah proses
komunikasi tidak tertutup kemungkinan anda merekrontruksi pesan sehingga sesuai
dengan prasangka, kebutuhan dan nilai anda sendiri.
3.
Faktor kawan dan lawan. Terhadap pesan
yang disampaikan orang yang anda anggap sebagai lawan, berat buat anda untuk
menerimanya secara objektif. Sebaliknya, dengan kawan kita akan menerima secara
positif.
3.
Teknik-Teknik
Mendengarkan Aktif
- Ajukan pertanyaan dan ulangi pikiran pembicara.
- Jangan menginterupsi.
- Berilah respons pada pendengar.
- Tatap mata pembicara
- Jangan mengalihkan atau mengganti topik pembicaraan yang sedang dibangun pembicara.
- Kendalikan emosi
- Ajukan pertanyaan dan ulangi pikiran pembicara.
- Jangan menginterupsi.
- Berilah respons pada pendengar.
- Tatap mata pembicara
- Jangan mengalihkan atau mengganti topik pembicaraan yang sedang dibangun pembicara.
- Kendalikan emosi
Pertanyaan
dalam materi diatas :
1. Apa penyebab terjadinya konflik?
Jawab:
Konflik
bisa terjadi karena:
-
Adanya perbedaan persepsi antara satu pihak dengan pihak lain yang sedang
berkomunikasi.
-
Harapan para pihak (komunikator dan komunikan)
-
Adanya campur tangan pihak ketiga.
-
Komunkasi yang buruk, antara lain karena pesannya telah terdistorsi, atau
karena salurannya yang buruk,
atau karena komunikannya gagal menangkap pesan
2. Kenapa mendengarkan
penting dalam kegiatan melobi?
fungsi
mendengarkan ini sangat penting buat keberhasilan lobi kita. Pada saat
melakukan lobi, bila fungsi mendengarkan ini berhasil anda terapkan dengan
baik, maka itu menunjukkan bahwa anda siap melakukan lobi dan anda berada pada
jalur yang benar untuk mencapai keberhasilan lobi.
Devito
menyebutkan mendengarkan memiliki tiga jenis, yaitu:
-
Mendengarkan untuk kesenangan
-
Mendengarkan untuk informasi
-
Mendengarkan untuk membantu
4. Kapan dan dimana
konflik bisa diselesaikan?
Dalam
menyelesaikan konflik terkadang memang harus dengan konfrontasi. Konfrontasi
bukanlah perang melainkan duduk dimeja perundingan untuk menyelesaikan
masalahnya.
5.Bagaimana cara agar komunikasi
dikatakan berhasil?
Komunikasi
dikatakan berhasil bila ada orang yang berkata-kata (komunikator), ada pesan
dalam bentuk verbal (kata-kata), dan ada yang mendengarkan (komunikan). Disini
kegiatan mendengarkan adalah proses pemberian makna atas sebuah pesan. Pesan
yang dikirimkan lewat proses komunikasinya tertangkap telinga kemudian diberi
makna. Bila proses pemberian maknanya tidak ada maka tidak ada komunikasi.
DAFTAR
PUSTAKA
ÒPenulis : Zainal abidin Partao,M.M.
ÒJudul
Buku : Teknik Lobi dan Diplomasi
Untuk Insan Public Relations
ÒPenerbit : PT INDEKS
ÒTahun : 2007,2006
ÒHal : 149- 155
& 241-268