Minggu, 09 Juli 2017

Tugas Uas Teknik Lobi, Negosiasi, Diplo dan Marketing



KONFLIK DALAM LOBI
Konflik terjadi karena adanya kesenjangan antara  das sein (segala sesuatu yang merupakan implementasi dari segala hal yang diatur oleh das sollen)) dan das solen(segala sesuatu yang mengharuskan kita untuk berpikir dan bersikap). Adanya ketidaksesuaian antara yang Anda harapkan dengan yang anda terima. Konflik terjadi manakala seseorang merasa terhalang atau merasa dihalang-halangi pihak lain ketika akan mewujudkan rencananya atau tujuannya. Itulah situasi konflik.
Pakar Komunikasi berpendapat, konflik bisa muncul karena:
-          Adanya perbedaan persepsi antara satu pihak dengan pihak lain yang sedang berkomunikasi.
-          Harapan para pihak (komunikator dan komunikan) bertentangan satu sama lain.
-          Adanya campur tangan pihak ketiga.
-          Komunkasi yang buruk, antara lain karena pesannya telah terdistorsi, atau karena salurannya yang buruk, atau karena komunikannya gagal menangkap pesan.
Apakah Konflik Perlu dihindari?
Dalam batas-batas tertentu konflik dapat berdampak sangat baik. Konflik yang terkendalikan menghasilkan sebuah dinamika. dinamika adalah istilah dibidang fisika yaitu gerak. Berhubungan dengan benda bergerak dan tenaga yang menggerakkan, bisa juga diartikan sebagai semangat. Metode berpikir brainstorming untuk memecahkan masalah adalah salah satu contoh yang baik tentang manajemen konflik yang positif.
A.    Definisi Konflik
Daniel Webster (Pickering, 2001:1) mendefinisikan konflik sebagai :
1. Persaingan atau pertentangan antara pihak-pihak yang tidak cocok satu sama lain.  
2. Keadaan atau perilaku yang bertentangan (cth: pertentangan pendapat atau kepentingan).
3. Perselisihan akibat kebutuhan, dorongan, keinginan atau tuntutan.
Karena konflik berarti perseteruan atau perselisihan tentunya memiliki dampak negatif. Peg Pickering dalam bukunya How to Manage Conflict (2001:3-4), menyebutkan dampak buruk konflik, yaitu :
- Produktivitas menurun 
- Kepercayaan merosot 
- Pembentukan kubu-kubu
- Informasi dirahasiakan dan arus komunikasi berkurang
- Timbul masalah moral
-         -Waktu terbuang sia-si
Namun, dia juga mengemukakan dampak postif dari konflik sebagai berikut
Motivasi meningkat
- Identifikasi masalah/pemecahan meningkat
- Ikatan kelompok lebih erat
- Penyesuaian diri pada kenyataan 
Pengetahuan/keterampilan meningkat
- Kreativitas meningkat 
Membantu upaya mencapai tujuan 
Mendorong pertumbuhan

B.    Anggapan Salah Mengenai Konflik Harus Dihilangkan
Menurut Pickering:
1. Alangkah mudahnya jika konflik bisa selesai dengan sendirinya. Konflik harus segera diselesaikan, jika tidak akan semakin sulit dikendalikan.
2. Dalam menyelesaikan konflik terkadang memang harus dengan konfrontasi. Konfrontasi bukanlah perang melainkan duduk dimeja perundingan untuk menyelesaikan masalahnya.
3. konflik bisa menunjukkan adanya kepedulian yang besar dalam diri orang itu pada kondisi perusahaan.

Mungkinkah dalam melobi timbul konflik? Sangat mungkin sekali. Konflik bisa saja muncul dalam kubu tim pelobi antara lain:
1.      Ada perbedaaan pendapat di dalam kubu tim. Contohnya dalam menetapkan :
-          Butir-butir persetujuan yang akan dibawa kelobi.
-          Batas kesepakatan.
2.      Konflik kepentingan. Tiap individu peserta lobi atau yang mengikuti proses lobi berkemungkinan memiliki agenda tersendiri.
3.      Berebut pengaruh. Untuk menjadi ketua tim, misalnya, sering di antara anggota tim lobi terjadi saling ‘sikut’, saling mendiskreditkan, dan sebagainya. Masing-masing berusaha agar pihaknya yang ditunjuk untuk menjadi ketua tim, pihak lain sebaliknya hanya menjadi anggota saja.
4.      Double agent. Ada kecurigaan, dalam tim lobi ada agenda ganda. Tidak hanya mewakili kepentingan tim dan organisasi, tetapi dia juga mewakili kepentingan pemerintah atau pihak lain karena ia adlah agen pemerintah ataupun agen pihak seteru (lawan).
5.      Konflik antara tim dengan pimpinan atau salah satu pimpinan organisasi/perusahaan tempatnya bekerja.


PENTINGNYA MENDENGARKAN DALAM LOBI DAN DIPLOMASI
Komunikasi dikatakan berhasil bila ada orang yang berkata-kata (komunikator), ada pesan dalam bentuk verbal (kata-kata), dan ada yang mendengarkan (komunikan). Disini kegiatan mendengarkan adalah proses pemberian makna atas sebuah pesan. Pesan yang dikirimkan lewat proses komunikasinya tertangkap telinga kemudian diberi makna. Bila proses pemberian maknanya tidak ada maka tidak ada komunikasi. Meski demikian, meski dalam sebuah proses komunikasi hanya mengandung tiga komponen, yaitu hanya ada komunikator, pesan, dan komunikasn saja, proses komunikasi tetap berlangsung dan terjadi. Jadi artinya, cukup hanya ada komunikator, pesan, dan komunikan saja maka komunikasi sudah terjadi.
A.     Pentingnya Fungsi Mendengarkan untuk Lobi
    fungsi mendengarkan ini sangat penting buat keberhasilan lobi kita. Pada saat melakukan lobi, bila fungsi mendengarkan ini berhasil anda terapkan dengan baik, maka itu menunjukkan bahwa anda siap melakukan lobi dan anda berada pada jalur yang benar untuk mencapai keberhasilan lobi.
3 alasan mengapa pentingnya kemampuan mendengarkan:
1.      Menurut David K. Berlo, komunikasi akan berhasil apabila antara komunikator dan komunikan terdapat kecocokan atau kesamaan satu sama lain.
2.      Hasil riset tentang mendengarkan menyebutkan aktivitas terbesar yang dilakukan manusia dalam kegiatan sehari-harinya adalah mendengarkan. Mendengarkan musik, suara alam dan orang lain berkata. Kini tinggal mengolah bagimana bisa mengatur sehingga pesan didengarkan karena diminati.
3.       Dengan mendengarkan kita memberikan sentuhan emosional, memberikan perhatian, memberikan penghargaan padanya.


B.   Riset Tentang Mendengarkan
Penelitian Banker  tentang Kegiatan yang Dilakukan Setiap Hari

C.   Definisi dan Perhatian terhadap aktivitas Mendengarkan
            Epictetus, seorang filosofi, menegaskan betapa mendengar dalam konsep listening (mendengarkan) memiliki power atau kekuatan. Mendengar adalah proses aktif menerima rangsangan (stimulus) telinga (aural = isyarat) (Joseph A. Devito, 1997). Nicholas (1997) menyatakan, didengarkan berarti ditanggapi. Listening ( ada proses pemberian arti atau makna) menurut Devito dibedakan dengan hearing (sebuah proses fisiologi, berbagai aktivitas fisik seperti mendengar, melihat).

1.     Tujuan Mendengar
Umumnya manusia melakukan aktivitas mendengarkan dengan tiga tujuan. Devito menyebutkan mendengarkan memiliki tiga jenis, yaitu:
- Mendengarkan untuk kesenangan
- Mendengarkan untuk informasi
- Mendengarkan untuk membantu
      Sulitnya mendengarkan daripada bicara, dalam hal mendengarkan memiliki proses aktif bukan pasif untuk menjadi pendengar yang baik. Dan dalam kegiatan lobi tidak hanya sekadar bicara tetapi harus melakukan kegiatan mendengarkan pula.
 
2.     Waspada Terhadap Hambatan-Hambatan dalam Mendengarkan
1.      Sibuk dengan masalah eksternal.
2.      Asimilasi. Dalam sebuah proses komunikasi tidak tertutup kemungkinan anda merekrontruksi pesan sehingga sesuai dengan prasangka, kebutuhan dan nilai anda sendiri.
3.      Faktor kawan dan lawan. Terhadap pesan yang disampaikan orang yang anda anggap sebagai lawan, berat buat anda untuk menerimanya secara objektif. Sebaliknya, dengan kawan kita akan menerima secara positif.

3.     Teknik-Teknik Mendengarkan Aktif
- Ajukan pertanyaan dan ulangi pikiran pembicara.
- Jangan menginterupsi.
- Berilah respons pada pendengar.
- Tatap mata pembicara  
- Jangan mengalihkan atau mengganti topik pembicaraan yang sedang dibangun pembicara.
- Kendalikan emosi

Pertanyaan dalam materi diatas :
1.      Apa penyebab terjadinya konflik?
Jawab:
Konflik bisa terjadi karena:
- Adanya perbedaan persepsi antara satu pihak dengan pihak lain yang sedang berkomunikasi.
- Harapan para pihak (komunikator dan komunikan)
- Adanya campur tangan pihak ketiga.
- Komunkasi yang buruk, antara lain karena pesannya telah terdistorsi, atau karena salurannya yang buruk, 
atau karena komunikannya gagal menangkap pesan 

2. Kenapa mendengarkan penting dalam kegiatan melobi?
fungsi mendengarkan ini sangat penting buat keberhasilan lobi kita. Pada saat melakukan lobi, bila fungsi mendengarkan ini berhasil anda terapkan dengan baik, maka itu menunjukkan bahwa anda siap melakukan lobi dan anda berada pada jalur yang benar untuk mencapai keberhasilan lobi.

3.Siapa yang menyebutkan aktivitas mendengarkan memiliki tiga jenis? Dan sebutkan tiga jenis tersebut!
Devito menyebutkan mendengarkan memiliki tiga jenis, yaitu:
- Mendengarkan untuk kesenangan
- Mendengarkan untuk informasi
- Mendengarkan untuk membantu

4. Kapan dan dimana konflik bisa diselesaikan?
Dalam menyelesaikan konflik terkadang memang harus dengan konfrontasi. Konfrontasi bukanlah perang melainkan duduk dimeja perundingan untuk menyelesaikan masalahnya. 

5.Bagaimana cara agar komunikasi dikatakan berhasil?
Komunikasi dikatakan berhasil bila ada orang yang berkata-kata (komunikator), ada pesan dalam bentuk verbal (kata-kata), dan ada yang mendengarkan (komunikan). Disini kegiatan mendengarkan adalah proses pemberian makna atas sebuah pesan. Pesan yang dikirimkan lewat proses komunikasinya tertangkap telinga kemudian diberi makna. Bila proses pemberian maknanya tidak ada maka tidak ada komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA
ÒPenulis               : Zainal abidin Partao,M.M.
ÒJudul Buku        : Teknik Lobi dan Diplomasi Untuk Insan Public Relations
ÒPenerbit             : PT INDEKS
ÒTahun                 : 2007,2006
ÒHal                     : 149- 155 & 241-268