MENULIS YANG BAIK UNTUK PUBLIC RELATIONS
Sebagian
besar tugas Public relations adalah menulis. Menurut praktisi Public relations, Wisaksono Noeradi (pakar PR
senior) mengatakan bahwa 70% kegiatan komunikasi Public relations adalah
menulis sisanya kegiatan komunikasi lainnya. Seorang Public relations yang
profesional harus memiliki keahlian menulis. kemampuan menulis yang mudah, lancar,
dan cepat mampu membedakan antara Public relations dengan ahli-ahli lain dalam
perusahaan.
Menulis bukan bakat yang dibawa sejak lahir tapi menulis adalah “kebiasaan” artinya harus sering dilakukan. Menulis memerlukan perpaduan antara “belajar menulis” dengan “belajar tentang menulis”.
Menulis bukan bakat yang dibawa sejak lahir tapi menulis adalah “kebiasaan” artinya harus sering dilakukan. Menulis memerlukan perpaduan antara “belajar menulis” dengan “belajar tentang menulis”.
Menulis
adalah pekerjaan yang memerlukan perpaduan 3 elemen yaitu pikiran, perasaan,
dan tangan. Pikiran artinya wawasan pengetahuan yang luas. Perasaan mencakup rangsangan
emosional pada otak. Sedangkan tangan maksudnya adalah teknik-teknik dasar
menulis.
Teknik
penulisan :
1. Tulislah seperti anda bicara (write
the way you talk)
2. Bahasa sederhana, singkat dan to the
point
3. Hindari istilah-istilah asing dan
menyulitkan
4. Gunakan kata ganti personal “kita,
anda” agar akrab
5. Hindari kata-kata yang hampir sama
ketika diucapkan. Misalnya, bangunan
itu dibangun oleh perusahaan bangunan terkenal.
6. Hindari pengulangan kata.
Tipe-tipe
panulisan atau naskah PR dapat dibagi menjadi dua bagian:
- Berkaitan dengan Media Relations/Press Relations, seperti naskah press release (siaran pers), advertorial, dan press conference (press kit/media kit).
- Berkaitan dengan media promosi, informasi, dan komunikasi perusahaan/organisasi, seperti naskah untuk dipublikasikan di newsletter, in house magazine/Company Magazines, naskah laporan tahunan (annual report), company profile, leaflet, booklet, brosur, dan sebagainya.
Untuk
menghasilkan naskah yang baik (good writing), Humas/PR harus memiliki
keterampilan jurnalistik layaknya wartawan, seperti pemahaman tentang nilai
berita (news values), bahasa jurnalistik (language of mass
communications), kode etik jurnalistik, dan sebagainya.
Untuk
kepentingan publikasi yang luas, Humas/PR membutuhkan peran media. Karena itu,
diperlukan sebuah hubungan yang baik dengan kalangan pers/media massa (Press/Media
Relations). Agar hubungan itu tercipta dengan baik, Humas perlu mengenali
dunia pers dengan baik pula, seperti karakteristik wartawan, format media, cara
kerja wartawan/media, dan sebagainya.
Referensi :
Rachmat
Krisyantono, Public Relations Writing:
Teknik Produksi, Media Public Relations dan Publisitas Korporat, Kencana,
Jakarta, 2008
Dr. Yosal Irianto & A. Yani Surachman, S.Sos, Public Relation
Writing: Pendekatan Teoritis dan Ptaktis, Simbiosa Rekatama Media, Bandung,
2006
Aceng Abdullah, Press Relation: Kiat Berhubungan dengan Media Massa,
Rosdakarya, Bandung, 2000
Best work you have done, this online website is really cool with great facts. press release writing services
BalasHapus